7 Agustus 2017

Aku Ingin Menjadi Seorang Penulis (Perangkai Kata)

Aku Ingin Menjadi Seorang Penulis (Perangkai Kata)
Menjadi seorang penulis memang merupakan sebuah impian sekaligus cita-cita yang ingin saya capai semasa waktu sekolah dulu. Tidak jarang pula banyak masyarakat yang mempunyai hobi menulis dan bercita-cita ingin menjadi seorang penulis namun mereka tidak tahu bagaimana cara mengekspresikan bakatnya tersebut karena tidak ada wadah yang cocok. Sehingga kreatifitasnya tersebut jadi terpendam dan sia-sia. Dan akhirnya hasil karya yang mereka buat hanya bisa dinikmati sebagai kepuasan batin mereka sendiri.

Berbicara tentang keinginan menjadi seorang penulis, itu merupakan suatu impian saya yang tertunda. Namun bukan berarti tidak ada kesempatan untuk mewujudkannya bukan? Banyak alasan mengapa saya ingin menjadi seorang penulis, salah satu jawaban yang paling mewakili adalah "Saya ingin berbagi, saya ingin memberikan manfaat untuk orang banyak, saya ingin membagikan kreatifitas dan motivasi saya melalui rangkaian kata yang saya tulis, saya ingin mencerdaskan dunia melalui sudut pandang saya sendiri, setidaknya dengan cara saya sendiri."

Saya tidak ingin melupakan impian dan cita-cita saya untuk menjadi seorang penulis, ingin menjadi "The Real Author". Bukankah mimpi itu adalah awal untuk sebuah kenyataan? bukankah Tuhan tidak akan pernah memutuskan harapan dan impian hamba yang berharap kepadanya? jadi berdoa, berharap, dan berusahalah semampunya untuk mewujudkan apa yang kita impikan dan cita-citakan.

Menjadi seorang penulis itu bukanlah suatu pekerjaan yang mudah seperti yang kalian lihat. Tidak jarang pula banyak seorang penulis yang sering kehilangan konsentrasi terhadap tulisan yang mereka buat. Tulisan yang mereka buat jadi tidak konsisten dan sering kali tidak sengaja terdapat beberapa poin yang keluar dari topik yang mereka tentukan. Namun bagi seorang pembaca dan sebagian orang tidak akan mau tahu akan hal itu, beberapa orang lainnya juga akan memaklumi akan hal itu.

Terkadang saya selalu berfikir, sampai kapan saya hanya terpesona dan menjadi penikmat hasil karya yang dibuat oleh orang lain, saya berfikir bahwa saya juga mampu dan saya juga mempunyai sebuah potensi untuk menjadi seorang penulis dan menghasilkan banyak karya yang bermanfaat bagi orang lain, tapi potensi itu terlalu jauh dari dalam jiwa saya, saya sudah mencoba untuk menggali potensi tersebut, namun saya terlalu kaku, kaku untuk darimana saya harus memulai? kata apa yang harus saya rangkai? apakah tulisan saya layak untuk dibaca orang banyak?.

Dan pada waktu ini saya mencoba membangun semangat untuk mengungkapkan isi kepala saya kedalam sebuah tulisan yang setiap susunan hurufnya tidak tertata, jangankan untuk dibaca oleh orang lain untuk dibaca oleh diri saya sendiri pun saya merasa risih.
Saya bingung harus bertanya kepada siapa, tapi hasrat saya untuk menulis benar-benar sangat berapi-api.

Saat saya menulis adalah saat dimana saya sedang merasa berada dalam suatu kebebasan yang nyata, saya bisa meraih apapun yang saya inginkan,  saya bisa menjadi seperti ini ataupun itu, saya bisa menjadi apa yang saya mau, saya bisa mengkritik siapapun dan bagaimanapun, saya bisa menasehati diri sendiri, dia ataupun mereka.
Tidak tahu kenapa, tapi saat saya menulis ada suatu hal yang berbeda, ada suatu rasa yang selalu membuat saya merasakan sebuah ketenangan hidup, ada rasa yang selalu membuat saya menjadi lebih menikmati waktu, ada juga sebuah kesedihan yang sekaligus membuat saya bisa tersenyum dan menangis pada waktu bersamaan.
Dengan menulis hati saya mampu berbicara dengan jujur. Namun ada satu hal yang selalu saya tanamkan, yaitu membuat tulisan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan juga orang lain.

Saya tidak terlalu perduli dengan teori menulis, huruf-huruf yang harus beraturan atau penulisan kata yang baik, saya tidak ingin menjadikan kegiatan menulis itu sebuah cita-cita yang harus dicapai akan tetapi kegiatan menulis itu akan saya jadikan hobi dan sarana saya untuk menumpahkan rasa, rasa syukur saya kepada Tuhan atas nikmat yang telah diberikan kepada setiap episode-episode hidup yang telah saya lalui.

Tidak banyak butuh waktu untuk menuliskan cerita hidup, mungkin itu dapat terselesaikan dalam 1 atau 2 malam, tapi butuh waktu bertahun-tahun lamanya untuk dapat melakoni cerita hidup tersebut, sangat disayangkan apabila semua itu tidak dapat diabadikan, terutama pelajaran-pelajaran yang berharga untuk disimpan dan dibagikan.
Jika umur saya panjang, semua ini akan saya jadikan sebagai pelajaran untuk anak cucu saya kelak, Jika Tuhan menghendaki saya akan menjadikan tulisan saya ini sebagai kado istimewa untuk orang-orang terdekat saya, orang-orang disamping saya, orang-orang yang berada dalam lingkungan sama dengan saya. Terutama orang-orang pilihan yang saya ceritakan dalam tulisan saya. Semoga apa yang saya tulis kelak bisa bermanfaat bagi banyak orang dan menginspirasi mereka.